Gowa, Pensilrakyat.com – Dugaan aksi premanisme ditubuh kantor Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkintam) Kabupaten Gowa telah menjadi buah bibir dikalangan awak media di Gowa, dimana oknum pegawai berinisial AA bersama oknum yang diduga preman melakukan tindakan tidak terpuji ketika ditemui oleh salah satu aktivis berinisial IG bersama rekannya dari media online di kantornya Selasa siang, tanggal 22/12/2020.
Menurut pengakuan IG pada media ini mengatakan, oknum Asn berinisial AA dan oknum yang diduga preman dengan bahasa kasar dan bentakan serta sikap arogansi dia pertunjukkan terhadap dirinya ketika bermaksud menemui Kadis Perkintam Abdullah Sirajuddin untuk keperluan konfirmasi.
Lanjut IG, bahwa oknum Asn bersama rekannya yang diduga seorang preman yang bertato dan memakai anting tersebut juga telah melontarkan kata-kata kasar sampai mengajak duel dan bahkan spontan menyerang dirinya secara membabi buta, padahal sebelumnya menurut IG, dia telah minta isin menghadap Kadis sekaligus memperkenalkan dirinya selaku ormas dari LMP namun oknum Asn yang berinisial AA berlaku seolah tidak mengenal apa itu “LMP”, aku IG. Rabu 23/12/2020.
Akibat dari peristiwa tersebut, IG mengatakan bahwa sangat menyayangkan atas perlakuan yang dialaminya dan meminta kepada Bupati Gowa agar oknum Asn yang bersikap temperamen serta telah bertindak seolah premanisme seyogyanya tidak lagi dipakai oleh Bupati Gowa terlebih dalam instansi pelayanan publik,” tegas IG.
IG berharap dengan adanya tindakan kasar dan tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum Asn inisial AA terhadap dirinya menjadi perhatian serius oleh pihak Bupati Gowa agar rekan-rejan aktivis yang lain tidak menerima perlakuan sama hingga proses pelayanan dan keterbukaan informasi publik dapat berjalan sesuai Marwah dari Uu 40 tentang Keterbukaan Informasi Publik demi terciptanya tindak pencegahan unsur KKN,” tandasnya.
Sementara disisi lain ketika awak media ini mengkonfirmasi via telpon dan chat WhatsApp kepada oknum Asn inisial AA dan Kadisnya hingga berita ini tayang tak mendapat tanggapan. (DPr)