
Sultra, Pensilrakyat.com – Sejumlah kondisi jalan rusak di Kolaka, masih menjadi persoalan serius yang hingga kini belum mampu diatasi pemerintah, baik Pemerintah Provinsi maupun pemerintah Kabupaten, Minggu (19/7/2020).
Contohnya di Kecamatan Latangbaga banyak titik jalan penghubung antar desa yang mengalami rusak berat. Seperti di Jalan Cengkeh Kelurahan Induha.
Terlihat kalau jalan itu tampak seperti kubangan kerbau yang berlumpur dan sangat sulit untuk dilalui pengendara sepeda motor dan roda empat. Dan hampir semua jalan rusak.
Banyak masyarakat mempertanyakan fungsi dan peran pemerintah Kabupaten Kolaka dalam upaya meningkatkan pembangunan Infrastruktur jalan di Kabupaten Kolaka.
Masyarakat sangat mengharapkan pemerintah untuk cepat merespon persoalan ini dengan segera, seperti yang diungkapkan warga Kelurahan Induha, menyatakan perihatin melihat kondisi infrastruktur jalan menuju desanya. Akibat kondisi jalan tersebut, hingga masyarakat banyak berprasangka ibarat kelurahan yang tertinggal.
Salah satu warga Induha, Bani (45) juga dengan tegas menyatakan, pemerintah belum berhasil memberikan rasa nyaman kepada masyarakat untuk menikmati infrastruktur jalan .
Dan ia pun berharap kepada pemerintah dan anggota DPRD sebagai wakil rakyat agar bersuara lantang atas kebobrokan ini.
“ Masyarakat kita mau sampai kapan menderita, apa gunanya ada anggota dewan sebagai wakil kita di Parlemen. Apa gunanya ada pemimpin kita di eksekutif kalau mereka tidak mampu memberikan rasa nyaman kepada rakyatnya,” kata Bani.
Hal ini senada juga disampaikan Sanah (35) warga Induha.
“ Kami sangat menderita dengan kondisi jalan seperti ini, bagaimana perekonomian masyarakat di sini bisa maju kalau jalannya saja seperti ini, sudahlah becek berlumpur lagi,” katanya.
Sanah juga mengungkapkan bahwa jalan tersebut rusak sudah berlangsung lama. Namun, hingga kini belum ada tindakan dari pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan.
“ Sudah lama jalan ini rusak, pemerintah kita ini kemana,” ungkapnya.
Sanah menganggap bahwa pemerintah terkesan tidak serius dalam mengatasi persoalan ini.
“ Mungkin pemimpin kami lagi tidur. Jalan ini tidak lagi layak dikatakan jalan penghubung”, bebernya. (*)