Gowa, Pensilrakyat.com – Ketua Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Mahasiswa (LPPM) STIMLASH JAYA Makassar, DR. Iwan Perwira, SE. MM., beserta rombongan, anjangsana ke lokasi Kuliah Kerja Lapangan Plush (KKLP) di Desa Taring yang disambut hangat dan penuh antusias oleh Kepala Desa Taring Abd. Azis Gassing bersama warganya, Ahad (05/01/2020).
Dihadapan puluhan warganya yang hadir dalam
kunjungan tersebut, atas nama pemerintah Kabupaten Gowa, ia menyampaikan ucapan terima kasihnya
kepada STIMLASH yang telah menjadikan desa Taring sebagai salah satu lokasi Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP),” ujar Abd. Azis mengawali sambutannya.
“Bahwa dengan hadirnya para mahasiswa KKLP ini, jelas sangat membantu masyarakat dan pemerintah
desa dalam upaya menggali dan mengembangkan potensi ekonomi warga desa Taring,” tandasnya
Kades Taring, Abd. Azis sangat mensupport warganya dan ingin menjadikan usaha pembuatan kue tradisional dodol sebagai program
prioritas Bumdes Desa Taring, ia juga menyampaikan tekadnya untuk terus membina warga, khususnya kalangan pemuda.
“Dirinya berharap, tentunya dengan kehadiran kaum milenial di era revolusi industri 4.0 ini, pemuda desa Taring tidak boleh ketinggalan bersaing untuk lebih maju, sekalipun berada di desa terpencil, mereka harus mampu bersaing secara positif dalam perkembangan tekhnologi digital,
“Dengan cara mendorong para pemuda untuk terus belajar
memacu prestasi dalam dunia pendidikan formal hingga kejenjang perguruan tinggi bila memungkinkan,” ungkapnya penuh harap.
Ia juga menambahkan, bahwa dana desa yang ada sebagiannya akan kita alokasikan untuk pemberian beasiswa bagi pelajar yang
berprestasi menuju jenjang pendidikan di perguruan tinggi, dan salah satu perguruan tinggi swasta yang dapat dijadikan rujukan adalah STIMLASH JAYA Makassar,” ucap Aziz Gassing yang disambut dengan tepuk tangan meriah oleh warganya.
Sementara, kunjungan Ketua LPPM STIMLASH JAYA Makassar, Dr. Iwan Perwira, SE. MM., beserta rombongan yang didampingi oleh Kepada Desa Taring, Abd. Azis Gassing, menyempatkan diri untuk menyaksikan langsung proses pembuatan kue tradisional (kue dodol-red) sampai selesai lalu kemudian mencicipinya sambil bergumam enak dan repleks melontarkan,” ucapan ‘Annyamanna Tauwa’ seraya tertawa lepas.(Akbar)
