Makassar, Pensilrakyat.com –  PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkit Punagaya yang berada di Desa Punagaya Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan dituding merugikan usaha warga yang berada di lokasi akibat aktifitas dan pembuangan limbah perusahaan yang selama ini berjalan.

Kawali, salah satu warga yang merasa jadi korban mengadukan nasibnya di Kantor Advokat dan Konsultan Hukum LAW FIRM DR Muhammad Nur, SH MH & Associates di Jalan Tun Abdul Razak Citraland Celebes Hertasning Baru Gowa-Makassar.

Kawali mengatakan, selama PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkit Punagaya beroperasi maka, sumur kami yang merupakan satu satunya sebagai sumber mata air bersih dan jadi sumber usaha kami selama ini telah tercemari oleh limbah sehingga tidak ada lagi sumber pendapatan yang selama ini menghidupi kebutuhan keluarga.

Penasehat Hukum Kawali, DR Muhammad Nur, SH.MH Mengatakan Pihak PT.PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkit Punagaya harus bertanggung jawab dan menyelesaikan kasus klien kami atas nama Kawali dengan menyelesaikan pembayaran ganti rugi sebesar Rp.3.363.000.000,-

See also  Usut Tuntas Dugaan Kasus Mark Up Bansos Bulukumba, KPPM Kembali Beraksi di Polda Sulsel

DR.Muhammad Nur, SH.MH, menegaskan bahwa dasar pembayaran ganti rugi ke Kawali berdasarkan rekomendasi setelah terbukti adanya pencemaran lingkungan sesuai laporan analisis yang di keluarkan oleh PT. Sucofindo 18 maret 2019 sehingga Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Sulawesi Selatan pada tanggal 31 Mei 2019 melayangkan surat ke PT. PLN (Persero) Punagaya untuk pembayaran ganti rugi ke Klien kami atas nama Kawali, menyusul surat Kepala Desa Punagaya tertanggal 04 Nopember 2019, Pemerintah Kecamatan tertanggal 04 Nopember 2019, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jeneponto tertanggal 29 Nopember 2019, surat Bupati Jeneponto tertanggal 04 Desember 2019, dimana semuanya meminta pembayaran ganti rugi produksi air minum dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 dan PT. PLN Punagaya harus menyelesaikannya kepada klien kami dalam waktu yang secepatnya,” tegasnya.

Apabila permintaan klien kami atas nama Kawali diabaikan maka kami dari LAW FIRM DR. Muhammad Nur, SH.MH & Associates akan mengadukan dan melaporkan pihak PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkit Punagaya ke Aparat Penegak Hukum sesuai tindak pidana pencemaran lingkungan hidup sesuai Undang-undang nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,” paparnya.

See also  Gaji Perangkat Desa Ma'minasa Terindikasi Digelapkan Kajari Selayar Beri Perintah Kasi Intelnya

Sementara itu H Sangkala Bidang SDM dari pihak PT. PLN Unit Pelaksana Pembangkit Punagaya saat dikonfirmasi dan klarifikasi via telepon WhatsApp oleh awak media ini terkait adanya tudingan warga tentang pencemaran lingkungan hidup yang mengakibatkan sumur warga tercemari limbah dari PT PLN Unit Punagaya, mengatakan, bahwa saya tidak tahu menahu terkait masalah itu sebab saya baru bertugas ditempat ini, namun ia  membenarkan bahwa ada surat yang dilayangkan oleh pihak lawyer  Kawali yang sementara ini dalam penanganan pihak manajer PLN Punagaya,” pungkasnya, Kamis (16/07/2020). (DPr)