Enrekang, PensilRakyat.com | Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Enrekang terapkan pembinaan melalui Tribina untuk memberikan pengetahuan kepada keluarga agar dapat berprilaku sesuai dengan tahapan yang dibutuhkan oleh setiap individu yang ada.

Hal tersebut mengemuka disela pelatihan jurnalistik bagi pendidik yang digelar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di RM. Bukit Indah, Mandatte, jalan poros Enrekang-Toraja. Minggu, 17 Oktober 2021.

Kepada media ini, Darmiati Siampa, S.Pd. M.Pd, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Kabupaten Enrekang memaparkan dalam memahami program tribina sebagai orang tua dan anggota keluarga, menerapkan 8 (delapan) fungsi keluarga dalam kehidupan sehari-hari yakni, fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosial dan pendidikan, ekonomi, serta fungsi lingkungan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dari semua usia.

Menurutnya, Pembinaan keluarga mulai dari anak-anak, remaja, dan lansia sehingga dapat berperan dalam kehidupan keluarga. Seluruh kegiatan tribina yang dilaksanakan terletak pada kualitasnya bukan kuantitasnya. Salah satu langkah untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas, keluarga Indonesia harus mengikuti program Keluarga Berencana yang sudah dicanangkan oleh pemerintah.

See also  Danny Pomanto Kunjungi korban Kebakaran

Program KB tidak hanya masalah kontrsepsi, tetapi lebih jauh juga tentang pembinaan kelurga secara bertahap. Pembinaan terhadap balita dan anak dilaksanakan melalui pengembangan kelompok (BKB) yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada keluarga yang memiliki balita dan anak tentang tumbuh kembang dan pengasuhannya.

Lebih jauh Darmiati menekankan empat hal yang mesti menjadi fokus dan prioritas mengedukasi dalam pembinaan terhadap masyarakat terkhusus remaja dilakukan melalui Program Generasi Berencana (Genre), yakni; “jangan terlalu muda, jangan terlalu sering, jangan terlalu banyak serta jangan terlalu tua.

Program ini dilaksanakan melalui dua pendekatan, yakni pendekatan kepada remajanya langsung melalui pusat informasi dan konseling remaja/ mahasiswa serta pendekatan kepada keluarga yang memiliki remaja melalui kelompok.

Pada prinsipnya program genre bertujuan untuk mempromosikan pendewasaan usia perkawinan sebagai bagian penting dalam upaya yang pada gilirannya akan berujung pada terciptanya keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, menuju keluarga yang berkualitas.

“Tujuan dari program Genre ini adalah untuk mengajak generasi muda agar ikut serta dalam menurunkan angka pernikahan di bawah umur melalui beberapa kegiatan, misalnya dengan pemberian edukasi dan konsultasi soal kesehatan reproduksi remaja, kegiatan kepemudaan dan komunitas, “pungkas Kadis yang juga Sekretaris PGRI Kabupaten Enrekang.

See also  Ketua PMI Gowa Serukan Relawannya Jadi Garda Terdepan Membantu Korban Terdampak Bencana

“Selain menekan jumlah pernikahan dini, juga agar anak muda memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, pekerjaan yang terencana, hingga menikah saat sudah siap secara fisik, mental dan finansial. Berdasarkan BKKBN, usia ideal menikah minimal 21 tahun untuk perempuan, dan 25 tahun untuk laki-laki, “tutupnya._@ly_