Gowa, Pensilrakyat.com – Hari ini, Rabu (22/01/2020) tak terasa genap sudah satu tahunnya kejadian bencana banjir yang cukup besar melanda beberapa titik banjir dan longsor di Wilayah Kabupaten Gowa, salah satunya di Perum Nusa Mappala Gowa, Tetebatu Lingkungan Mappala Kelurahan Pangkabinanga Kecamatan Pallangga-Gowa.

Sehubungan dengan kejadian tersebut, maka pemerintah Propinsi dan Kabupaten Gowa bersama unsur terkait melakukan simulasi peringatan dini penanganan bencana banjir di lingkup Kelurahan Pangkabinanga dengan melibatkan unsur masyarakat atas koordinasi pihak BNPB dan Pemerintah Kabupaten.

Dalam simulasi peringatan dini dan evakuasi banjir Sungai Jeneberang yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Sulsel bekerjasama dengan lembaga International JICA (Japan International Corporation Agency) di lokasi Sekolah Yayasan Arifah, dibuka langsung oleh Pemkab Gowa, Sekkab Gowa, H Muchlis SE, M.Si mewakili Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan beserta SKPD (Forkopimda).

Selain itu, turut hadir pula Deputi Penanggulangan Bencana Nasional, Anggota DPR Syamsu Niang, bekerjasama dengan JICA Expert on Conprehensive Disaster Risk Reduction, BNPB, Kementerian PUPR dan Konsultan CTI Engineering Internasional Jepang yang berlangsung di gedung Yayasan Arifah, jalan Tetebatu Kelurahan Pangkabinanga Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

See also  "mostbet Azərbaycan Tətbiqinin Icmalı Android Apk, Apple Iphone Yükləmə A

Sementara dalam sambutannya, H Muchlis menyampaikan kepada semua pihak terkait, utamanya warga masyarakat Kabupaten Gowa yang pernah mengalami bencana banjir tahun lalu sehingga masih menyisakan traumatik, berharap dengan adanya latihan atau simulasi dalam penanganan bencana banjir ini bisa menjadi solusi traumatik atau perasaan cemas yang berlebihan saat menghadapi kondisi demikian karena dengan mengikuti simulasi seperti ini masyarakat bisa menjadi tahu langkah apa yang harus dilakukan, namun saya dan tentunya kita semua berharap agar bencana banjir tidak akan kita alami lagi,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, bahwa salah satu faktor yang harus dijaga adalah dengan melakukan pelestarian alam, yakni tidak menebang sembarang pohon dan rajin melakukan penanaman pohon, utamanya daerah pinggiran sungai,” pungkasnya. (DPr)